“Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” (Yusuf:108).

Jama'ah Penuh Berkah

Tidak ada dakwah tanpa kepemimpinan. Kadar tsiqah antara qiyadah dan jundiyah menjadi penentu bagi sejauh mana kekuatan sistem jamaah, kemantapan langkah-langkahnya, keberhasilan dalam mewujudkan tujuan-tujuannya, dan kemampuannya dalam mengatasi berbagai tantangan dan kesulitan.

Bekerja Untuk Ummat

Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (9:105)

Inilah Jalan Kami

Katakanlah: Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik. (12:108)

Yang Tegar Di Jalan Dakwah

Biduk kebersamaan kita terus berjalan. Dia telah menembus belukar, menaiki tebing, membelah laut. Sayatan luka, rasa sakit, air mata adalah bagian dari tabiat jalan yang sedang kita lalui. Dan kita tak pernah berhenti menyusurinya, mengikuti arus waktu yang juga tak pernah berhenti.

Kesungguhan Membangun Peradaban

Semua kesungguhan akan menjumpai hasilnya. Ini bukan kata mutiara, namun itulah kenyataannya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakan dengan sepenuh kesungguhan.

Jumat, 10 Mei 2013

ANTARA NIKMAT DAN UJIAN MANA YANG LEBIH DOMINAN?

Saudaraku..
Di suatu siang Malik bin Dinar rahimahullah menjenguk seorang pemuda (shalih) yang sedang sakit di rumahnya. Sesampainya di sana Malik melihat pemuda itu tergeletak lemah tak berdaya di atas tempat tidurnya. Saat Malik bertanya tentang keadaannya, ia tak mampu menjawab dengan lisannya dan hanya mampu memberi isyarat dengan kedipan mata
nya. Ketika suara azan berkumandang, pemuda itu mengikuti (menjawab) panggilan shalat itu dengan isyarat jari jemarinya.
Setelah itu, ia meminta kepada ayahnya untuk membantunya berwudhu dan menghadapkannya ke arah kiblat untuk melaksanakan shalat sunnah walau dengan isyarat anggota tubuh.
Setelah shalat ia berkata, “Wahai Malik (bin Dinar), rehat dengan menyisakan keimanan. Wahai Malik, nikmat anugerah-Nya tak terbilang, tapi ujian-Nya (untukku) hanya satu.” Yakni berupa sakit.
Malik bin Dinar berkata, “Aku takjub dengan keyakinannya, kesabaran, ketulusan loyalitas dan keikhlasan cintanya.” Lalu beberapa saat setelah itu, ia menghadap Allah swt.
(Mi’ah kisah min qashashi ash shalihin, Muh bin Hamid Abdul Wahhab).
Saudaraku..
Ada beberapa buah nasihat yang bisa kita petik dan selaksa pelajaran yang dapat kita ambil dari sepenggal kisah ini.
• Menjenguk orang sakit, merupakan tradisi para salafus shalih. Termasuk Malik bin Dinar. Di mana ia menyempatkan diri menengok seorang pemuda di sela-sela kesibukannya mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya, ibadah, mendidik anak, mengais rezki untuk keluarganya dan seterusnya.
• Kisah ini juga menyimbolkan kedekatan seorang yang berilmu (ulama) dengan masyarakatnya. Berbeda dengan kondisi di zaman kini, para ulama justru merasa rendah jika harus menyapa dan mengunjungi orang-orang di sekelilingnya.
• Dengan mengunjungi orang sakit, kita bisa menghadirkan dan merasakan hangatnya karunia dan anugerah yang telah Allah limpahkan kepada kita. Nikmat sehat, kebebasan, kekuatan dan yang senada dengan itu, yang tidak kita nikmati sewaktu sakit.
• Nasihat bisa datang dari siapa saja. Termasuk dari orang yang lebih muda dari kita. Ilmunya tidak melebihi kita. Dan bisa jadi nasihat kita dengar dari anak, murid, dan santri kita.
• Dalam kondisi lemah dan sakit, semestinya kita semakin sadar bahwa telegram, sms, dan alarm kematian telah datang. Oleh karena itu iman di hati harus dipertebal, keyakinan diperdalam, memasrahkan hidup kita hanya untuk-Nya, berhusnuzhan terhadap takdir-Nya dan menguatkan pengharapan kepada-Nya. Bukan malah berkeluh kesah dan banyak mengadu kepada makhluk-Nya.
• Memanfaatkan setiap momentum untuk berbagi manfaat dan warna keshalihan kepada orang lain, seperti yang dilakukan Malik bin Dinar yang telah menceritakan peristiwa ini kepada kita.
• Sesusah, sesulit dan sesempit apapun keadaan kita, pasti jika kita jujur pada hati nurani kita. Maka kita dapatkan bahwa kelapangan, keluasan, kemudahan dan karunia serta nikmat yang dihamparkan-Nya untuk kita jauh lebih besar daripada kesempitan, kesulitan dan kesusahan serta ujian yang kita alami dalam hidup.
Ya Rabb, masukkanlah kami ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang bersyukur. Aamiin.
Riyadh, 09 September 2012 M
Sumber:Status Ustadz Abu Ja’far

Hikmah Tidur Miring Kanan

Setiap perintah dalam Sunnah selalu anak hikamah di dalamnya termasuk tidur kita................
Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
Salah satu adab tidur adalah di anjurkan untuk miring ke kanan, dan di balik sunnah Nabi ini ternyata banyak sekali hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil dari sisi kesehatan.
Berikut Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis
1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).
2. Mengurangi beban jantung.
Posisi tidur kesebelah kanan yang rata memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan ( bawah ). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.
Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.
3. Mengistirahatkan lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.
4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.
5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makann yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.
6. Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan mtidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.
7. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalgi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.
8. Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.
9. Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.
Sungguh sangat sombong manusia apabila manusia tidak mentaati tuhannya yang maha hidup lagi terus menerus dan tidak tertimpa rasa kantuk dan juga tidur. sedangkan manusia hanyalah mahluk lemah yang apabila satu kegiatan ditinggalkan (seperti tidur yang kelihatannya sepele) ternyata dapat mengakibatkan dampak buruk bagi manusia itu sendiri sampai berujung kepada kematian… maka benarlah allah dan sangat tepatlah bahwa hanya Allah lah satu-satu dzat yang maha hidup dan qoyyum yang tidak pernah terkena rasa kantuk dan tidak pernah tidur.
Wallahu’alam Bishowab.
Sumber:http://kucinta-allah.blogspot.com

WARNA UJIAN YANG SERING KITA TAK SABAR


Saudaraku..
Abdurahman bin Auf ra pernah menyindir kita dengan ucapannya:
“Dahulu saat kami menyertai Rasulullah saw, kami diuji dengan kesusahan dan kami sabar. Lalu sepeninggal beliau kami diuji dengan kesenangan, ternyata kami tak sabar.”
(Mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad al Syami).
Saudaraku..
Dunia disebut dengan darul bala’, tempat ujian atau ladan
g tempat menanam amal dan bakti. Sedangkan akherat diistilahkan dengan darul jaza’, tempat memanen hasil atau memetik buah balasan. Artinya, kenikmatan dan bencana. Kelapangan dan kesempitan. Kebahagiaan dan kesusahan. Kesuksesan dan kegagalan. Kekayaan dan kemiskinan. Sehat dan sakit. Senyuman dan tangisan. Kejayaan dan keterpurukan. Kemudahan dan kesulitan. Berseri dalam keluarga dan nyeri dalam kesendirian. Dan seterusnya. Itu semua pada hakikatnya merupakan warna dari ujian Allah swt atas kita.
Di mana bila kita salah dalam mensikapi kedua kondisi dan keadaan yang pasti pernah kita alami itu, akan berakibat fatal di sini, di dunia ini. Apalagi di sana, di akherat sana. Maka memandang persoalan hidup dengan kaca mata iman dan hati, merupakan awal dari kisah panjang kesuksesan kita.
Namun saudaraku..
Pengalaman mengajari kita, tidak sedikit orang yang sadar bahwa ia sedang diuji oleh-Nya saat ia jatuh miskin, usaha bangkrut, jodoh idaman menjauh, gagal menjadi wakil rakyat, sakit kronis merongrong tubuh, kepergian orang-orang dekat, kesempitan akrab menyapa diri dan seterusnya.
Tapi jarang di antara kita yang menyadari bahwa kenikmatan hidup dan kelapangan yang Dia karuniakan kepada kita berupa kesuksesan meraih harapan dan cita-cita, kesehatan yang setia menemani kita, karir yang terus melejit, kekayaan yang menyerikan pandangan dan seterusnya. Itu merupakan ujian yang sering kita tidak sabar menghadapinya. Membuat kita lupa untuk mensyukuri karunia-Nya.
Dan inilah yang pernah digaris bawahi oleh sahabat agung Abdurahman bin Auf, sahabat terkaya di zaman Nabi saw.
Jika hal itu dirasakan oleh para sahabat, tentu kita harus lebih waspada menghadapi ujian yang sering melenakan kita ini.
Mudah-mudahan kita selalu sadar dengan dua model ujian ini. Dan semoga kita sabar dalam menghadapi model ujian apapun di dunia ini. Tentunya dengan bimbingan dan penjagaan dari Allah swt. Wallahu a’lam bishawab.

Riyadh, 16 Oktober 2012 M
Sumber:Status Ustadz Abu Ja’far

Tiba di Gaza, Kedatangan Syeikh Qardhawi disambut PM Palestina

Gaza - Ketua Persatuan Ulama Dunia Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi tiba di Jalur Gaza memimpin delegasi ulama dunia ke Gaza, Rabu (8/5) malam, melalui gerbang perlintasan Rafah disambut resmi oleh pemerintah Palestina dan rakyat Jalur Gaza. 
 
Selain Haniyah, turut hadir menyambut kedatangan Qardhawi adalah Wakil Ketua Dewan Legislatif Palestina Dr. Ahmad Bahar dan sejumlah besar pejabat dan pemimpin resmi serta faksi-faksi Palestina, di samping masyarakat yang sampai berdesakan di gerbang Rafah. 

Haniyah menegaskan meskipun baru sekarang ini Qardhawi datang dan mengunjungi Jalur Gaza namun dia selalu ada di seluruh Palestina, di siang hari maupun di malam hari. Dia selalu ada di al Quds dan al Aqsha setiap saat. Rakyat ini sudah mengenal dekat Syaikh melalui khutbah-khutbahnya, sikap-sikapnya dan seruannya untuk jihad. 

“Anda ada di tengah-tengah kami wahai Syaikh, dengan pemikiran dan tulisan Anda,” tegas Haniyah.

Haniyah menambahkan, “Ini adalah pertama kalinya Syaikh Qardhawi masuk Jalur Gaza dengan tubuhnya sejak tahun 1958. Kali ini Syaikh masuk ke Jalur Gaza dan Palestina melalui pintu kemuliaan Gaza, tidak memasukinya dengan izin Zionis. 

Dia memasuki Jalur Gaza seperti masuknya orang-orang pembebas yang menggapai kemenangan. Kami sudah menyampaikan undangan untuk berkunjung ke Jalur Gaza sejak beberapa tahun lamanya. Setiap kami kami berkunjung ke Qatar kami selalu bertamu di rumahnya. Namun Allah berkehendak beliau datang setelah kemenangan perang Gaza, beliau turut andil dalam menciptakan kemenangan-kemenangan rakyat Palestina.”  

Haniyah mengingatkan bahwa para ulama Islam terutama Syaikh Yusuf Qardhawi, telah berhasil memurnikan pemikiran jihad, meneguhkan keteguhan dan menghadang setiap proyek pemberangusan. Serta menggalang umat untuk mendukung jihad dan mendorong umat untuk memberikan apa yang mereka miliki untuk melindungi tanah Palestina dan tempat-tempat sucinya.

“Dengan segenap kebanggaan, beliau adalah Syaikh Jihad di tanah Palestina. Beliau adalah Syaikhul Aqsha dan al Quds,” tegas Haniyah. [ifp/asw/im]